Wanita yang menjadi tokoh utama di artikel ini bernama Claire Allen. Usianya 35 tahun dan ia menderita serangan 'cataplexy' yang merupakan gejala langka narcolepsy (kelainan tidur kronis). Hal ini dipicu oleh emosi kuat, seperti rasa takut, terkejut atau tertawa, Claire bisa kehilangan kendali atas tubuhnya dan langsung tertidur secara mendalam meskipun ia sadar apa yang terjadi. Nah, bayangkan kalau hal ini terjadi pada diri anda! Seram bukan?
Setiap serangan berlangsung antara 30 detik sampai lima menit, serangan yang terburuk bisa mencapai 100 kali per hari. Memang sangat mengganggu, bila tiba-tiba wanita ini tertidur di tempat umum. Sebuah 'kejutan' ringan atau lelucon yang membuatnya tertawa dapat memicu serangan sehingga membuat dirinya tak berdaya tertidur, bahkan bisa sampai terjatuh di lantai. Untung saja penyakit ini bisa diatasi dengan mengonsumsi obat bernama Xyrem, yang baru dikembangkan untuk membantu para penderita narcolepsy.
Claire sendiri berkata bahwa serangan disebabkan emosi berlebihan. Tetapi, tertawa adalah pemicu utamanya. Gejala pertama, kepala terasa lemas, dan tak bisa ditahan seperti anak kecil mengantuk yang mencoba untuk tetap terjaga. Setelah enam bulan, terjadi serangan cukup hebat dan tubuh terasa lunglai. Beberapa tahun lalu, ia berhenti mengonsumsi segala macam obat. Diapun mulai meneliti gejala yang ada, serangan mencapai seratus kali per hari. Dia menemukan serangan terjadi setelah berinteraksi dengan orang lain. Tidak ada rasa sakit tetapi dia tidak bisa bicara dan berkomunikasi tentang apa yang terjadi. Setelah itu dikuti kehilangan penglihatan kemudian tubuh lunglai.
Narkolepsi menyebabkan gangguan parah pada pola tidur dan Claire, yang bekerja sebagai seorang peneliti di British Antarctic Survey, terjaga sekitar 20 sampai 30 kali setiap malam. Dengan mengonsumsi Xyrem, Claire dapat tidur panjang selama sekitar tiga setengah jam. Ia pun harus mengonsumsi kembali obat tersebut pada tengah malam untuk bisa cukup tidur.
Selama lima tahun dia tidur tidak lebih dari satu jam. Jadi, ketika dia tidur lebih dari tiga jam itu merupakan keajaiban menurutnya. Banyak orang yang mengalami hal ini dan tidak terdiagnosis gangguannya. Dia berkata bahwa dengan mengungkapkan pada publik gejala yang ia alami, semoga bisa membantu banyak orang.
Peneliti menemukan bahwa narcolepsy dapat menyebabkan ketidakteraturan sel otak yang mengontrol hormon tidur, hypocretin. Diperkirakan 25.000 orang Inggris mengalami narcolepsy dan tidak terdiagnosa.
Claire juga mengatakan ia berhenti mengemudi mobil selama lima setengah tahun setelah terdiagnosis narcolepsy. Pengobatan yang saat ini dijalaninya juga membuatnya bisa tidur lebih normal yang berdampak positif pada pertumbuh rambut dan kukunya. Dokter dari Claire sendiri pernah mengatakan bahwa narcolepsy dapat menurunkan pertumbuhan kuku dan rambut karena keduanya tumbuh saat kita tidur. Dia selama bertahun-tahun tidak tidur dengan normal. Dan dia tetap berharap hidupnya kembali normal.
Nah, sekarang apakah kalian merasakan gejala-gejala sama seperti yang dialami oleh Claire ini? Jika ya, sebaiknya segera melapor ke dokter ya ....:D
By Nadya Dini
Sumber : Vivanews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment